MAKALAH TUGAS AKHIR
MEMBUAT
FREKUENSI-METER SEDERHANA
Disusun
Oleh:
Thoriq Aziz Muslim 201110130311071
TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2013
I.
FREKUENSI METER
Frekuensi
meter adalah meter yang digunakan untuk mengukur banyaknya pengulangan gerakan
periodik perdetik. Gerakan periodik seperti detak jantung, ayunan bandul jam.
Ada dua jenis frekuensi meter analog dan digital. Frekuensi meter analog
merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur besaran frekuensi dan yang
berkaitan dengan frekuensi. Terdapat beberapa jenis frekuensi meter analog
diantaranya jenis batang atau lidah getar, alat ukur ratio dan besi putar.
Dalam mengukur frekuensi atau waktu perioda secara elektronik dapat dilakukan
dengan banyak cara.
Frekuensi meter digital sederhana memiliki banyak aplikasi . Hal ini sudah biasa menjadi percobaan pada
Laboratorium digital. Adapun kegunaannya untuk mengukur dan menampilkan frekuensi secara digital.
Gambar Blok
Diagram Frekuensi meter
II.
PRINSIP KERJA
Sinyal
yang akan diukur frekuensinya diubah menjadi barisan pulsa, satu pulsa untuk
setiap siklus sinyal. Kemudian jumlah pulsa yang terdapat pada interval waktu
tertenu dihitung dengan counter elektronik. Karena pulsa ini dari siklus sinyal
yang tidak diketahui, jumlah pulsa pada counter merupakan frekuensi sinyal yang
diukur. Karena counter elektronik ini sangat cepat, maka sinyal dari frekuensi
tinggi dapat diketahui. Sinyal frekuensi yang tidak diketahui dimasukkan pada
schmitt trigger.
Sinyal
diperkuat sebelum masuk Schmitt Trigger. Dalam Schmitt Trigger sinyal diubah
menjadi gelombang kotak (kotak) dengan pulsa, satu pulsa untuk setiap siklus
sinyal. Pulsa keluaran Schmitt Trigger masuk ke gerbang start-stop. Bila
gerbang terbuka (start), pulsa input melalui gerbang ini dan mulai dihitung
oleh counter elektronik. Bila pintu tertutup (stop), pulsa input pada counter
berhenti dan counter berhenti menghitung. Counter memperagakan (display) jumlah
pulsa yang telah masuk melaluinya antara interval waktu.
Untuk
mengetahui frekuensi sinyal input, interval waktu gerbang antara start dan stop
harus diketahui dengan teliti. Time base terdiri dari osilator kristal dengan
frekuensi tetap, schmit trigger, dan pembagi frekuens. Osilator diketahui
sebagai osilator clock harus sangat teliti, supaya ketepatannya baik, kristal
ini dimasukkan ke dalam oven bertemperatur konstan.
Output
dari osilator frekuensi konstan masuk ke Schmitt Trigger start dan stop. Bila
interval waktu ini diketahui, kecepatan dan frekuensi pulsa sinyal input dapat
diketahui. Misalnya f adalah frekuensi dari sinyal input, N jumlah pulsa yang
ditunjukkan counter dan t adalah interval waktu antara start dan stop dari
gerbang.
III.
SINYAL
GENERATOR
Merupakan
sebuah alat untuk menghasilkan sinyal berupa sinusoida, pulsa, segitiga, dan
bentuk lain.
IV.
7 SEGMENT
Seven Segment
adalah suatu segmen- segmen yang digunakan menampilkan angka. Seven segment merupakan display visual yang
umum digunakan dalam dunia digital. Seven segment sering dijumpai pada jam
digital, penujuk antrian, diplay angka digital dan termometer digital.
Penggunaan secara umum adalah untuk menampilkan informasi secara visual
mengenai data-data yang sedang diolah oleh suatu rangkaian digital.
Seven segmen ini tersusun atas 7 batang LED yang disusun membentuk angka 8 yang penyusunnya menggunakan diberikan lebel dari ‘a’ sampai ‘g’ dan satu lagi untuk dot point (DP). Setiap segmen ini terdiri dari 1 atau 2 Light Emitting Diode ( LED ). salah satu terminal LED dihubungkan menjadi satu sebagai kaki common.
Jenis-jenis
Seven Segment :
1.
Common Anoda
Semua
anoda dari LED dalam seven segmen disatukan secara parallel dan semua itu
dihubungkan ke VCC, dan kemudian LED dihubungkan melalui tahanan pembatas arus
keluar dari penggerak LED. Karena dihubungkan ke VCC, maka COMMON ANODA ini
berada pada kondisi AKTIF LOW (led akan menyala/aktif bila diberi logika 0).
2. Common Katoda
Merupakan kebalikan dari Common Anoda. Disini semua katoda disatukan secara parallel dan dihubungkan ke GROUND. Karena seluruh katoda dihubungkan ke GROUND, maka COMMON KATODA ini berada pada kondisi AKTIF HIGH (led akan menyala/aktif bila diberi logika 1).
Prinsip
Kerja :
Prinsip Kerja Seven Segmen ialah
input biner pada switch dikonversikan masuk ke dalam decoder, baru kemudian
decoder mengkonversi bilangan biner tersebut menjadi decimal, yang nantinya
akan ditampilkan pada seven segment.
Seven segment
dapat menampilkan angka-angka desimal dan beberapa karakter tertentu melalui
kombinasi aktif atau tidaknya LED penyusunan dalam seven segment. Untuk
memudahkan penggunaan seven segment, umumnya digunakan sebuah decoder(
mengubah/ mengkoversi input bilangan biner menjadi decimal) atau seven segment
driver yang akan mengatur aktif tidaknya led-led dalam seven segment sesuai
dengan nilai biner yang diberikan.
Dekoder BCD ke seven segment digunakan untuk menerima masukan BCD 4-bit dan memberikan keluaran yang melewatkan arus melalui segmen untuk menampilkan angka desimal. Jenis dekoder BCD ke seven segment ada dua macam yaitu dekoder yang berfungsi untuk menyalakan seven segment mode common anoda dan dekoder yang berfungsi untuk menyalakan seven segment mode common katoda. Contoh IC converter BCD to Seven Segment untuk 7-segment Common Anoda pake decoder IC TTL 7447 untuk Common Katoda pake IC TTL 7448.
Salah
satu contoh saja, IC 74LS47 merupakan dekoder BCD ke seven segment yang
berfungsi untuk menyalakan seven segmen mode common anode. Gambar dan
konfigurasi pin IC 74LS47 ditunjukkan pada gambar berikut :
Dekoder
BCD ke seven segment mempunyai masukan berupa bilangan BCD 4-bit (masukan A, B,
C dan D). Bilangan BCD ini dikodekan sehingga membentuk kode tujuh segmen yang
akan menyalakan ruas-ruas yang sesuai pada seven segment. Masukan BCD
diaktifkan oleh logika ‘1’, dan keluaran dari dekoder 7447 adalah aktif low.
Tiga masukan ekstra juga ditunjukkan pada konfigurasi pin IC 7447 yaitu masukan
(lamp test), masukan (blanking input/ripple blanking output), dan (ripple
blanking input).
Berikut adalah
Tabel kebenaran dari IC 74LS47 :
Pada
Konfigurasi pin
IC 7447 yaitu masukan (lamp test), masukan (blanking input/ripple blanking
output), dan (ripple blanking input).
LT'
, Lamp Test, berfungsi untuk mengeset display, bila diberi logika ‘0’ maka
semua keluaran dari IC ini akan berlogika 0. Sehingga seven segment akan
menunjukkan angka delapan (8). BI'/RBO' , Blanking Input/Row Blanking Output,
berfungsi untuk mematikan keluaran dari IC. Bila diberi logika “0” maka semua
keluaran IC akan berlogika “1” dan seven segment akan mati.
RBI' , Row Blanking Input,
berfungsi untuk mematikan keluaran dari IC jika semua input berlogika “0”. Bila
diberi logika “0”, diberi logika “1” dan diberi logika “0” maka semua keluaran
IC akan berlogika “1” dan seven segment akan mati.
V.
CARA KERJA
Frekuensi meter dibuat hanya dari komponen umum
( logika ), tanpa mikroprosesor ( mikrokontroler ) yang harus diprogram .
Dasarnya adalah 74390 penghitung double desimal ( 74HC390 - CMOS , 74LS390 - bipolar ) . Oscillator dengan IC 555 menentukan waktu penghitungan. Dengan nilai-nilai komponen yang
tercantum dalam diagram skematik di bawah ini , waktu penghitungan adalah 1s .
Oleh karena itu, frekuensi meter mengukur dengan resolusi 1Hz.
Adapun
komponen Display adalah DIS1417
atau TIL311. Komponen tersebut telah membangun sirkuit Latch dan decoder dari BCD ke 7 segmen. Ini menghilangkan kebutuhan untuk menggunakan
yang eksternal . Jika kita ingin menggunakan
standar layar 7 - segmen , itu akan diperlukan untuk menggunakan Latch eksternal (misalnya 4 -
bit 7475 / 74HC75 / 74LS75 8 - bit atau 74.373 ) dan decoder ( misalnya 7447
atau 4543 ).
Circuit 555 ( IC1 ) menghasilkan sinyal
persegi panjang pada output ( pin 3 ) tinggal di log 1 selama 1 detik , diikuti
dengan gelombang pendek log 0 . Selama log 1 counter menghitung , selama pulsa
negatif data pada layar segar dan counter di-reset .
Hal ini dilakukan dalam dua langkah :
1. Pada bagian Lembah gelombang (falling
edge) fitur LATCH dimatikan dan
nilai-nilai di counter transmitter untuk menampilkan , dan
2. Pada bagian bukit gelombang (rise edge),
kemudian me-reset counter untuk siklus penghitungan berikutnya .
Frekuensi meter pada kebijakan skematis dalam kisaran 0-9999 Hz dengan
resolusi 1 Hz . Namun, sejumlah digit dapat dipilih dan juga kita dapat memilih periode pengukuran yang berbeda. Jika kita memilih 0,1 s ,
itu akan mengukur sampai 99,99 kHz dengan resolusi 10 Hz . Jika kita memilih
0,01 s , frekuensi meter akan mengukur frekuensi sampai 999,9 kHz dengan resolusi
100Hz . Ketika kita memilih interval penghitungan pendek adalah tepat untuk
memperpanjang log 0 untuk mengurangi refresh rate . Jika tampilan refresh 10x
atau bahkan 100x per detik, nilai bisa terbaca selama pengukuran frekuensi yang bervariasi . Keuntungan mengendalikan waktu pengukuran dengan osilator RC dengan 555
rangkaian adalah kesederhanaannya . Kelemahannya adalah akurasi sedikit lebih
buruk . Untuk pengukuran yang lebih akurat, dapat menggunakan osilator kristal.
VI.
LAMPIRAN
Gambar Skema
Rangkaian Frekuensi meter Sederhana dengan IC 74390