Senin, 06 Januari 2014

Thoriq Aziz Muslim - 201110130311071




MAKALAH TUGAS AKHIR
MEMBUAT FREKUENSI-METER SEDERHANA

 







Disusun Oleh:
Thoriq Aziz Muslim     201110130311071

TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2013



I.                   FREKUENSI METER
        Frekuensi meter adalah meter yang digunakan untuk mengukur banyaknya pengulangan gerakan periodik perdetik. Gerakan periodik seperti detak jantung, ayunan bandul jam. Ada dua jenis frekuensi meter analog dan digital. Frekuensi meter analog merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur besaran frekuensi dan yang berkaitan dengan frekuensi. Terdapat beberapa jenis frekuensi meter analog diantaranya jenis batang atau lidah getar, alat ukur ratio dan besi putar. Dalam mengukur frekuensi atau waktu perioda secara elektronik dapat dilakukan dengan banyak cara.
        Frekuensi meter digital sederhana memiliki banyak aplikasi . Hal ini sudah biasa menjadi percobaan pada Laboratorium digital. Adapun kegunaannya untuk mengukur dan menampilkan frekuensi secara digital.
Gambar Blok Diagram Frekuensi meter


II.                PRINSIP KERJA
        Sinyal yang akan diukur frekuensinya diubah menjadi barisan pulsa, satu pulsa untuk setiap siklus sinyal. Kemudian jumlah pulsa yang terdapat pada interval waktu tertenu dihitung dengan counter elektronik. Karena pulsa ini dari siklus sinyal yang tidak diketahui, jumlah pulsa pada counter merupakan frekuensi sinyal yang diukur. Karena counter elektronik ini sangat cepat, maka sinyal dari frekuensi tinggi dapat diketahui. Sinyal frekuensi yang tidak diketahui dimasukkan pada schmitt trigger.
        Sinyal diperkuat sebelum masuk Schmitt Trigger. Dalam Schmitt Trigger sinyal diubah menjadi gelombang kotak (kotak) dengan pulsa, satu pulsa untuk setiap siklus sinyal. Pulsa keluaran Schmitt Trigger masuk ke gerbang start-stop. Bila gerbang terbuka (start), pulsa input melalui gerbang ini dan mulai dihitung oleh counter elektronik. Bila pintu tertutup (stop), pulsa input pada counter berhenti dan counter berhenti menghitung. Counter memperagakan (display) jumlah pulsa yang telah masuk melaluinya antara interval waktu.
        Untuk mengetahui frekuensi sinyal input, interval waktu gerbang antara start dan stop harus diketahui dengan teliti. Time base terdiri dari osilator kristal dengan frekuensi tetap, schmit trigger, dan pembagi frekuens. Osilator diketahui sebagai osilator clock harus sangat teliti, supaya ketepatannya baik, kristal ini dimasukkan ke dalam oven bertemperatur konstan.
        Output dari osilator frekuensi konstan masuk ke Schmitt Trigger start dan stop. Bila interval waktu ini diketahui, kecepatan dan frekuensi pulsa sinyal input dapat diketahui. Misalnya f adalah frekuensi dari sinyal input, N jumlah pulsa yang ditunjukkan counter dan t adalah interval waktu antara start dan stop dari gerbang.

III.             SINYAL GENERATOR
        Merupakan sebuah alat untuk menghasilkan sinyal berupa sinusoida, pulsa, segitiga, dan bentuk lain.

IV.              7 SEGMENT
Seven Segment adalah suatu segmen- segmen yang digunakan menampilkan angka.  Seven segment merupakan display visual yang umum digunakan dalam dunia digital. Seven segment sering dijumpai pada jam digital, penujuk antrian, diplay angka digital dan termometer digital. Penggunaan secara umum adalah untuk menampilkan informasi secara visual mengenai data-data yang sedang diolah oleh suatu rangkaian digital.

Seven segmen ini tersusun atas 7 batang  LED yang disusun membentuk angka 8 yang penyusunnya menggunakan diberikan lebel dari ‘a’ sampai ‘g’  dan satu lagi untuk dot point (DP). Setiap segmen ini terdiri dari 1 atau 2 Light Emitting Diode ( LED ). salah satu terminal LED dihubungkan menjadi satu sebagai kaki common.
Jenis-jenis Seven Segment :
1. Common Anoda
Semua anoda dari LED dalam seven segmen disatukan secara parallel dan semua itu dihubungkan ke VCC, dan kemudian LED dihubungkan melalui tahanan pembatas arus keluar dari penggerak LED. Karena dihubungkan ke VCC, maka COMMON ANODA ini berada pada kondisi AKTIF LOW (led akan menyala/aktif bila diberi logika 0).
2. Common Katoda

Merupakan kebalikan dari Common Anoda.  Disini semua katoda disatukan secara parallel dan dihubungkan ke GROUND. Karena seluruh katoda dihubungkan ke GROUND, maka COMMON KATODA ini berada pada kondisi AKTIF HIGH (led akan menyala/aktif bila diberi logika 1).

Prinsip Kerja :
Prinsip Kerja Seven Segmen ialah input biner pada switch dikonversikan masuk ke dalam decoder, baru kemudian decoder mengkonversi bilangan biner tersebut menjadi decimal, yang nantinya akan ditampilkan pada seven segment.
Seven segment dapat menampilkan angka-angka desimal dan beberapa karakter tertentu melalui kombinasi aktif atau tidaknya LED penyusunan dalam seven segment. Untuk memudahkan penggunaan seven segment, umumnya digunakan sebuah decoder( mengubah/ mengkoversi input bilangan biner menjadi decimal) atau seven segment driver yang akan mengatur aktif tidaknya led-led dalam seven segment sesuai dengan nilai biner yang diberikan.


Dekoder BCD ke seven segment digunakan untuk menerima masukan BCD 4-bit dan memberikan keluaran yang melewatkan arus melalui segmen untuk menampilkan angka desimal. Jenis dekoder BCD ke seven segment ada dua macam yaitu dekoder yang berfungsi untuk menyalakan seven segment mode common anoda dan dekoder yang berfungsi untuk menyalakan seven segment mode common katoda. Contoh IC converter BCD to Seven Segment untuk 7-segment Common Anoda pake decoder IC TTL 7447 untuk Common Katoda pake IC TTL 7448.

Salah satu contoh saja, IC 74LS47 merupakan dekoder BCD ke seven segment yang berfungsi untuk menyalakan seven segmen mode common anode. Gambar dan konfigurasi pin IC 74LS47 ditunjukkan pada gambar berikut :

Dekoder BCD ke seven segment mempunyai masukan berupa bilangan BCD 4-bit (masukan A, B, C dan D). Bilangan BCD ini dikodekan sehingga membentuk kode tujuh segmen yang akan menyalakan ruas-ruas yang sesuai pada seven segment. Masukan BCD diaktifkan oleh logika ‘1’, dan keluaran dari dekoder 7447 adalah aktif low. Tiga masukan ekstra juga ditunjukkan pada konfigurasi pin IC 7447 yaitu masukan (lamp test), masukan (blanking input/ripple blanking output), dan (ripple blanking input).

Berikut adalah Tabel kebenaran dari IC 74LS47 :


Pada



Konfigurasi pin IC 7447 yaitu masukan (lamp test), masukan (blanking input/ripple blanking output), dan (ripple blanking input).
LT' , Lamp Test, berfungsi untuk mengeset display, bila diberi logika ‘0’ maka semua keluaran dari IC ini akan berlogika 0. Sehingga seven segment akan menunjukkan angka delapan (8). BI'/RBO' , Blanking Input/Row Blanking Output, berfungsi untuk mematikan keluaran dari IC. Bila diberi logika “0” maka semua keluaran IC akan berlogika “1” dan seven segment akan mati.
RBI' , Row Blanking Input, berfungsi untuk mematikan keluaran dari IC jika semua input berlogika “0”. Bila diberi logika “0”, diberi logika “1” dan diberi logika “0” maka semua keluaran IC akan berlogika “1” dan seven segment akan mati.

V.                 CARA KERJA
        Frekuensi meter dibuat hanya dari komponen umum ( logika ), tanpa mikroprosesor ( mikrokontroler ) yang harus diprogram .
Dasarnya adalah 74390 penghitung double desimal ( 74HC390 - CMOS , 74LS390 - bipolar ) . Oscillator dengan IC 555 menentukan waktu penghitungan. Dengan nilai-nilai komponen yang tercantum dalam diagram skematik di bawah ini , waktu penghitungan adalah 1s . Oleh karena itu, frekuensi meter mengukur dengan resolusi 1Hz.
        Adapun komponen Display adalah DIS1417 atau TIL311. Komponen tersebut telah membangun sirkuit Latch dan decoder dari BCD ke 7 segmen. Ini menghilangkan kebutuhan untuk menggunakan yang eksternal . Jika kita ingin menggunakan standar layar 7 - segmen , itu akan diperlukan untuk menggunakan Latch eksternal (misalnya 4 - bit 7475 / 74HC75 / 74LS75 8 - bit atau 74.373 ) dan decoder ( misalnya 7447 atau 4543 ).
        Circuit 555 ( IC1 ) menghasilkan sinyal persegi panjang pada output ( pin 3 ) tinggal di log 1 selama 1 detik , diikuti dengan gelombang pendek log 0 . Selama log 1 counter menghitung , selama pulsa negatif data pada layar segar dan counter di-reset .
        Hal ini dilakukan dalam dua langkah :
1. Pada bagian Lembah gelombang (falling edge) fitur LATCH dimatikan dan nilai-nilai di counter transmitter untuk menampilkan , dan
2. Pada bagian bukit gelombang (rise edge), kemudian me-reset counter untuk siklus penghitungan berikutnya .

        Frekuensi meter pada kebijakan skematis dalam kisaran 0-9999 Hz dengan resolusi 1 Hz . Namun, sejumlah digit dapat dipilih dan juga kita dapat memilih periode pengukuran yang berbeda. Jika kita memilih 0,1 s , itu akan mengukur sampai 99,99 kHz dengan resolusi 10 Hz . Jika kita memilih 0,01 s , frekuensi meter akan mengukur frekuensi sampai 999,9 kHz dengan resolusi 100Hz . Ketika kita memilih interval penghitungan pendek adalah tepat untuk memperpanjang log 0 untuk mengurangi refresh rate . Jika tampilan refresh 10x atau bahkan 100x per detik, nilai bisa terbaca selama pengukuran frekuensi yang bervariasi . Keuntungan mengendalikan waktu pengukuran dengan osilator RC dengan 555 rangkaian adalah kesederhanaannya . Kelemahannya adalah akurasi sedikit lebih buruk . Untuk pengukuran yang lebih akurat, dapat menggunakan osilator kristal.

VI.             LAMPIRAN
Gambar Skema Rangkaian Frekuensi meter Sederhana dengan IC 74390

Tidak ada komentar:

Posting Komentar